TOPOGRAFI& HISTORIS
Yang sebenarnya pada tahun 1927 sudh dibangun oleh penjajahan Belanda yang penyelesaiannya tahun 1932. berupa, lima (5 buah) jembatan penghubung menuju Bukit Mangkol, dua (2) buah pos jaga, satu (1) buah tempat Bahan kimia tempat mengatur penjernihan air, netralisir PH air dan penyimpanan kaporit sebagai bahan pembunuh kuman, dua (2) penampungan air dan satu (1) unit IPA (Instalasi Pengolahan Air) dan pipa air yang menuju ke Bukit Baru Pangkal Pinang, tempat kediaman Residen Belanda dan pegawainya pada waktu itu, yang sampai saat sekarang tugu itu masih ada.
DESA WISATA TERAK
Hijaunya Bukit Mangkol, dengan nama gugusan yang berbeda beda, contoh Bukit kukus , bukit dua Ayam , bukit batu Demang Mendim, Dll. Yang mana bisa menarik wisatawan luar daerah maupun dalam daerah karena jarak ke ibukota Propinsi Cuma ± 10 km. Yang mana masyarakat dewasa ini lebih senang mengunjungi alam perbukitan dari pada pantai. Karena suasananya dingin, sejuk dan asri.
Selain bisa menempatkan tenaga kerja bagi masyarakat, pendapatan asli desa, juga untuk menambah penghasilan daerah terutama dari Bandara, hotel, pusat perbelanjaan dll. Juga menjadi Destinasi wisata Bangka Tengah, Bangka Belitung kedepannya.
Dengan dijaganya dan dirawatnya lima jembatan, pos jaga, serta keasrian alam disekeliling peninggalan bersejarah tersebut dapat kita pelihara dan IPA (Instalasi Pengolahan air) tersebut kita fungsikan seperti semula, maka akan menjadi magnit bagi wisatawan, terutama wisatawan Manca Negara (negara Belanda khususnya) mungkin kakek kakek mereka di negara kincir angin tersebut pernah bercerita kepada anak dan cucu mereka tentang karya nyata yang dinggalkan di Bukit Mangkol Desa Terak Kecamatan Simpang Katis Kabupaten Bangka Tengah Propinsi Bangka Belitung.
Dibukit Mangkol menyimpan kenangan manis bagi masyarakat yang sudah berhasil diluar daerah maupun dalam daerah dan alumni-alumni yang masa sekolah dan masa remajanya akan berkunjung ke bukit mangkol.
Bukit Mangkol juga menyimpan rahasia sejarah yaitu seseorang yang pernah berontak dengan penjajah Belanda dan juga beliau seorang pejuang serta seorang Alim Ulama Yang Bernama Bujang Singkep yang melarikan diri ke bukit Mangkol, sampai sekarang Raib (hilang) bersama dengan keris kesayangannya. Pada saat ini, sungai bukit sebelah timur kami abadikan dengan nama alur (aliran air) Bujang Singkep.
Kaki-kaki bukit Mangkol sudah banyak ditanam oleh masyarakat dengan jenis pohon kayu buah buahan yang bernilai ekonomis seperti Durian unggul, duku manis, cempedak unggul dan jenis tanaman unggul lainnya.
Artinya wisatawan bisa membeli ke masyarakat langsung memetik kepohonnya, sambil menunggu buah durian jatuh wisatawan bisa menikmati alam sekitar sambil bercengkerama dengan keluarga.