Makan Bedulang sendiri memiliki sebuah filososfi yang sangat mengedukasi. Dimana untuk satu kegiatan makan bedulang tersebut disajikan dalam sebuah dulang dengan menu kuliner tradisional Belitung untuk empat (4) orang. Ada urutan yang harus dilakukan saat mau mulai aktifitas makan, dimana urutan pertama adalah orang yang paling muda umurnya di antara empat orang tersebut harus membagikan piring pertama kepada orang yang paling tua umurnya, kemudian secara berurutan kepada orang yang beruur dibawahnya. Setelah piring dibagi semua, kemudian orang yang paling muda tadi juga harus mengisikan nasi ke dalam piring dimulai dari yang paling tua tadi. Begitu seterusnya sampai berakhir pada piring dia sendiri.
Setelah nasi terisi semua baru kemudian yang harus mengambil lauk duluan adalah orang yang paling tua umurnya tadi, terus berurutan kembali sampai kepada yang paling muda umurnya. Lalu silahkan kemudian mulai menyantap hidangan.
Makna dari filosofi makan bedulang adalah bagaimana seorang anak muda itu wajib menghormati dan menghargai para orang tua atau minimal yang lebih tua umurnya. Begitu pula sebaliknya orang yang lebih tuapun haus menyayangi, mengayomi dan menasehati yang lebih muda umurnya. Hal itu dibuktikan dengan tidak semena-mena menghabiskan semua lauk yang dihidangkan walau diberi kesempatan untuk mengambil lauk terlebih dahulu.