Pulau Mendanau ternyata menyimpan sebuah bangunan heritage peninggalan sejarah zaman penjajahan Belanda. Sebuah mercusuar putih bertuliskan ZM Willem III tahun 1883 tegak berdiri di wilayah Desa Suak Gual, Kecamatan Selat Nasik. Secara fisik bentuk dari mercusuar sembilan lantai itu mirip dengan mercusuar yang berada di Pulau Lengkuas dan Pulau Sumedang. Namun tahun pembuatannya sedikit lebih muda dan lebih rendah dibandingkan dua mercusuar tersebut.
Panorama hamparan air laut yang biru di jalur ALKI I dan Pulau Piling menjadi daya tarik pemandangan dari mercusuar yang berada di tepi laut itu.
Mercusuar ini terletak di dataran tinggi. Dikelilingi oleh tanaman lebat dan banyak pohon. Di bawahnya, Anda dapat menemukan garis pantai. Jangan khawatir. Anda dapat menjangkaunya. Untuk memasuki mercusuar, Anda harus mengikuti jalannya. Dibutuhkan banyak energi, tetapi itu patut untuk dicoba. Sangat mungkin untuk naik ke puncak mercusuar. Dari atas, pandangan dapat memikat Anda seketika. Selama musim panas, langit tidak berawan dan angin bertiup dengan lembut!